Selasa, 01 Maret 2011

CABAI IKUT TERBANG DENGAN GAYUS....!
Oleh: Jarnuji

Sembako merupakan bahan pokok makanan setiap manusia. Setiap waktu, untuk menyambung hidup manusia agar dapat tumbuh dan berkembang. Di indonesia sembako merupakan hal yang paling utama dan selalu diutamakan oleh bangsa indonesia. Sembako juga merupakan khas dari negara indonesia.
Beras salah satu dari barang bahan pokok yang selalu dinomorsatukan oleh setiap warga indonesia. Karena beras merupkan makanan yang utama dan banyak mengandung zat karbohidrat, yang umumnya sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menambah energi atau kekuatan tubuh. Setiap hari manusia membutuhkan energi yang cukup banyak untuk beraktivitas setiap hari, setiap waktu. Maka beras sangat diperlukan untuk dapat meningkatkan energi didalam tubuh. Oleh karenanya beras diindonesia merupakan makanan pokok.
Makanan pokok di indonesia bukan hanya beras, ada juga jagung, sagu, gandum dan lain sebagainya. Masih ada bahan sembako yang paling selalu disukai oleh setiap warga, biasanya sebagai bahan konsumsi yang dibarengi dengan makanan pokok yaitu sambal yang bahan utamanya adalah cabai.
Cabai, itulah namanya yang selalu dikonsumsi setiap kali manusia makan. Dulu cabai merupakan bumbu yang sangat gampang sekali untuk didapat. Ada sebagian yang mempunyai tanamannya, ataupun gampang untuk dibeli karena harganya masih murah. Semua kalangan mudah sekali untuk mendapatkan cabai, karena murah harganya.
Namun, zaman sekarang sembako selalu terbang dari waktu ke waktu makin tinggi sehingga banyak sebagian masyarakat tak bisa menggapainya. Termasuk cabai, mulai dari bulan desember hingga sekarang ikut-ikutan terbang meninggi bersama meningginya harta gayus.
Ketika gayus sering terbang dan bolos dari penjara, cabai pun ikut terbang tinggi seiring tak terkontrolnya perdagangan dan cuaca yang dapat mempengaruhi perkembangan tumbuhan cabai. Para penegak hukum lalai dalam menjaga gayus, pemerintah lalai dalam menstabilkan harga-harga sembako ataupun perekonomian indonesia.
Dua peristiwa inilah yang sedang melambung, terbang tinggi sehingga terlihat oleh umum. Menteri perdagangan mengatakan dalam TVone bahwa harga cabai melambung disebabkan cuaca yang tak mendukung terhadap tanaman cabai. Gayus bolos dari LP dan terbang ke Bali dengan alasan ingin hiburan, padahal masih banyak para napi yang ingin mendapatkan hiburan, namun susah untuk mendapatkannya. Bahkan pernah juga terbang ke singapura. Gampang dan enak benar menjadi koruptor di Indonesia, tidak dibenci oleh negaranya, tidak dibuang oleh petingginya, tetap selalu dilindungi walaupun bersalah besar. Namun, cabai merupakan produk dari hasil bertani. Harganya mahal namun tak pernah ada tindakan yang signifikan dari pemerintah untuk mengatisipasi tingginya harga cabai agar dapat dijangkau oleh semua kalangan warga.
Kasus gayus seharusnya sudah mulai dapat diselesaikan, bila gayu dapat jujur dan tidak pernah menyembunyikan rahasia dengan akal bulusnya. Namun, kasus gayus mulai memanas sepedas cabai bila dimakan, membuat geram masyarakat yang tak pernah rela dengan keberadaan si gayus.
Pada salah satu stasiun TV, ketika diwawancarai, gayus telah mengakui pergi ke singapur dengan memalsukan identitasnya. Termasuk ke Bali pun ia memalsukannya.
Lalu, dimana keadilan, ketegakan hukum, dan kesetabilan ekonomi di Indonesia? Tiga hal itu hanya dapat menyengsarakan rakyat. Pemerintah hanya tau bagaimana banyak pemasukan untuk negara, bukan bagaimana sejahteranya bangsa. Padahal masih banyak warga yang kesejahteraannya belum terjamin. Lantas, apa yang menjadi perhatian pemerintah, materi atau kesejahteraan bangsa?
Sejatinya, negara maju ataupun negara sejahtera apabila rakyatnya terjamin kesejahteraannya. Sejatinya, seorang pemimpin tidak akan hidup sejahtera tanpa rakyatnya yang sejahtera pula. Itulah negeri yang adil, makmur, dan tentram-damai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar