Selasa, 01 Maret 2011

ASAL MULA DESA PAMARAYAN
Oleh : Sri Maryani

Saya berasal dari daerah kecil dibagian provinsi Banten yaitu desa Pamarayan, penuh cerita menarik yang bercampur mistis didaerah tempat tinggalku. Aku lahir 21 tahun yang lalu lebih tepatnya didaerah Pamarayan pada tanggal 02 februari 1989. Daerah kecil ini penuh cerita yang membuat kagum semua orang yang datang kesana karena menyuguhkan peninggalan Belanda yaitu sebuah jembatan yang dibuat oleh orang Belanda berserta orang pribuminya. Mengapa desa Pamarayan bisa disebut Pamarayan, Asal mula desa Pamarayan.
Pada jaman dahulu sebelum datang orang Belanda ketempat ini pada tahun 1048 pada pimpinan raja Wel Wina, awalnya orang Belanda hanya ingin mengambil rempah-rempah tetapi lama-kelamaan orang Belanda berinisiatif membuat jembatan untuk pengairan di lahan pertanian dan untuk mempermudah interaksi mereka dalam mengambil rempah-rempah diderah tersebut. Pada saat itu yang mengerjakan jembatan tersebut adalah orang-orang pribumi dibantu oleh orang Belanda yang dipekerjakan oleh Belanda. Warga pribumi hanya dibayar atau mendapat imbalan atas pekerjaannya hanya dengan dibayar dengan uang logam Wel Wina dengan cara pakai takeran tidak diperhitungkan dengan rinci, entah takeran uang ataupun takeran jagung. Pokoknya ukuran hanya 1 takeran.
Mulai pada saat itu muncunya keributan antara warga pribumi yang meributkan imbalan yang diberikan oleh orang Belanda. Semakin lama semakin berlanjut keributan tersebut, dan apa akhirnya daerah tersebut menjadi sebutan pembayaran orang pribumi akan kerjanya bersama Belanda membuat jembatan dan orang-orang tersebut menyebutkan Pamarayan.

8 komentar:

  1. lam knl s0b,ane jg nak pamarayan.!
    Lumayan ceritanya walaupun kurang komplit..!

    BalasHapus
  2. Tahun dan nama ratu Belanda pada tulisan itu kurang tepat,... masa Belanda datang ke Pamarayan 1048, para wali aja belum lahir dan nama ratunya Wilhewina ibunya Yuliana ratu Kerajaan Belanda..... dan perlu diingat pamarayan bukan penghasil rempah2 namun daerah pertanian makanya dibuat bendungan irigasi, dan kata pamarayan berasal dari pamayaran (tempat mayar bhs sunda). para pekerja jembatan pada saat gajian dibolehkan mengambil uang semaunya, namun sampai dirumah jumlah uangnya hanya sebanyak yang dia kerjakan (sesuai pekerjaannya) maka dari itu yang paling adil sistem pembayaran ada di pamarayan......

    BalasHapus
  3. Bambang@betul you punya cerita

    BalasHapus
  4. mf, sepengetahuan saya nama pamarayan itu sudah ada sejak zaman sunan gunung jati,,,

    BalasHapus
  5. menurut cerita turun temurun dari keluarga saya nama pamarayan itu sudah ada jauh sebelum jembatan ada, jadi ga ada hubungannya dengan membayar ketika pembangunan jembatan pamarayan, dan belanda sebenarnya datang ke banten pada tahun 1596 bukan pada tahun 1048

    BalasHapus
  6. Sayang tdk terawat eks bendungannya...jalannya juga ancur gimana mau jadi tempat wisata sejarah...justru yg terawat adalah stasiun catang ya biarpun jalannya juga ancur tapi paling gak ya bangunannya masih terawat...setasiun itu dulunya utk suporting mobilisasi material bangunan jembatan pamarayan pada proses penmbuatannya....saya masih ngalamin kereta api uap disetasiun catang...krn saya lahir dan dibesarkan di catang...semoga situs bangunan sejarah bsa dijaga dan infrastrukturnya juga diperbaiki utk mendukung wisata....kalo jalannya kayak kolam lele orang males utk berkunjung.....

    BalasHapus
  7. Sayang tdk terawat eks bendungannya...jalannya juga ancur gimana mau jadi tempat wisata sejarah...justru yg terawat adalah stasiun catang ya biarpun jalannya juga ancur tapi paling gak ya bangunannya masih terawat...setasiun itu dulunya utk suporting mobilisasi material bangunan jembatan pamarayan pada proses penmbuatannya....saya masih ngalamin kereta api uap disetasiun catang...krn saya lahir dan dibesarkan di catang...semoga situs bangunan sejarah bsa dijaga dan infrastrukturnya juga diperbaiki utk mendukung wisata....kalo jalannya kayak kolam lele orang males utk berkunjung.....

    BalasHapus
  8. menurut almarhum aki sy sblm belanda membangun bendungan itu sultan ageng tirtayasa sudah membuat bendungan itu dan uyut saya yg mengatur pembaysran
    para pekerja bendungan itu, bkn hnya dg takaran tp paka pekerja menakar sendiri upah nya

    BalasHapus