Selasa, 01 Maret 2011

MUHARAM BERTEPATAN DI BULAN JANUARI
Oleh : Wulan Sari

Penentuan tahun hijriah di awali ketika nabi Muhammad SAW hijrah dari mekah ke madinah dalam menyebarkan agama islam untuk menentukan bulan dan tanggal dalam tahun hijriah di lihat dari kemunculan hilal (bulan sabit).Jumlah bulan hijriah yaitu 12 bulan tanggal setiap bulannya ada yang 29 dan 30 hari ,tahun baru masehi penentuan bulan dan tanggal di lihat dari kemunculan matahari,jumlah bulan masehi tidak berbeda dengan bulan hijriyah dan tanggalnya juga beragam jumlahnya ada yang 28, 29 ,30 dan 31 hari setiap bulannya. Sedangkan tahun baru maasehi jatuh pada tanggal satu januari. Banyak orang lebih mengenal nama bulan dalam tahun masehi dari pada nama-nama bulan dalam islam, jarang diantara mereka yang hafal menyebutkan nama bulan hijriyah secara sistematis padahal mengaku seorang muslim / muslimah, bahkan ketika ditanya pada tanggal berapa umat islam merayakan tahun barunya ? hanya segelintir orang yang mengetahuinya dan kemungkinan besar banyak orang yang kurang faham atau lebih parah lagi tidak tahu sama sekali. Ini merupakan fenomena yang mencengkangkan sehingga dibutuhkan penanganansejak dini, memang ada berbagai factor yang menyebabkan terjadi hal seperti ini yaitu kurangnya pemahaman mengenai agama islam sehingga ini dianggap hanya hal yang sepele atau benar-benar tidak tahu bahkan tidak pernah mendengar sama sekali bahwa tanggal satu muharam itu merupakan tahun baru hijriyah.
Tanggal satu muharam merupakan tahun baru hijriyah, biasanya hanya beberapa orang saja yang memperingatinya dengan cara melakukan sujud syukur, selamatan, menggelar doa bersama dan bersedekah. Pada sudut lain ada sebagian orang yang memperingati tahun baru hijriyah disambut dengan penuh suka cita sebagai tanda syukur kepada Allah yang telah memberikan beribu kenikmatan sehingga dapat bertemu lagi dengan tahun baru ini, misalnya di mesjid-mesjid mengadakan doa bersama yang dipimpin oleh para pemuka agama atau kiayi yang memberikan tausyiah kepada kaum muslimin dan muslimat agra senantiasa dapat menyikapi tahun baru hijriyah ini sebagai jembatan untuk mengintrospeksi diri karna dalam satu tahun kemarin yang sudah dilewati banyak hal yang sudah dilakukan sehingga pada tahun depan dapat lebih meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Seorang muslim sejatinya dapat memaknai bahwa tahun baru hijriyah yang jatuh pada tanggal 1 Muharam adalah saat yang penting dalam keislaman sehingga kita dapat menunjukan sebuah perayaan tahun baru yang lebih bermakna baik untuk diri sendiri maupun orang lain, bukan malah hanya menjadi muslim KTP yang tidak tahu bahwa dalam islam juga ada peringatan tahun baru.Meskipun tahun baru hijriah tidak di rayakan secara besar-besaran dan banyak orang yang menggangapnya program biasa dan tidak semeriah tahun baru masehi yang setiap pelosok melakukan rutinitas –rutinitas tahun baruan hendaknya semua di kembalikan pada hak pribadi yang tidka bisa dipaksakan. Ritual menyambut tahun baru hijriyah ( 1 Muharam ) dianggap kebanyakan orang bukan sesuatu yang special dan tidak perlu diperingati sekedar mengucapkna syukur karena telah bertemu dengan tahun baru hijriyah lagi, juga tidak dilakukan ! yang lebih miris ada sebagian orang sungguh tidak tahu dengan adanya peringatan tahun baru hijriyah padahal orang-orang disekitarnya beragama islam .
Berbanding terbalik dengan peringatan tahun baru masehi, sejak jauh-jauh hari banyak orang-orang mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan keperluan tahun baru. Setiap tanggal diakhir bulan desember pasti kita akan menemukan pemandangan yang sangat berbeda dari hari-hari sebelumnya. Media massa sudah gembar gembor untuk merayakan tahun baru dengan menggelar acara-acara yang mengundang artis papan atas untuk menghibur masyarakat baik yang datang secara langsung ataupun yang hanya menyaksikan ditempat tinggalnya masing-masing, kita juga bisa melihat banyak orang menggunakan pernak-pernik tahun baru seperti membeli terompet sambil ditiup-tiupkan, kembang api yang dinyalakan tepat pada pukul 00.00. sehingga menambah semaraknya pesta tahun baru.
Acara dirumah-rumah seperti berkumpul sambil bakar-bakar ( ayam, kambing guling ) sampai tidak tidur semalam suntuk.belum lagi banyk orang yang hilir mudik bepergian ketempat-tempat wiasata seperti yang dipilih banyak orang yang rela berdesakan dan bermacet-macetan dalam perjalanan untuk berada dipantai yang dianggap sebagian anak muda merupakan tempat yang sangat strategis dalam menikmati indanhnya pergantian tahun walaupun sesampainya disana hanya sekedar melihat matahari yang tenggelam diufuk barat pada akhir petang bulan desember dan menyaksikan matahariterbit dari sebelah timur pada awal bulan januri, tidak bisa dipungkiri kegiatan-kegiatan seperti ini sudah membumi dimasyarakat kita karena apabila ada beberapa orang yang tidak turut serta memperingati tanggal satu januari ( tahun baru masehi ) itu dianggap ketinggalan jaman, tidak gaul dan sebagainya. Meskipun ada sebgian orang yang merayakan tahun baru dengan hal-hal yang positif, ditempat lain malah juga ada yang tidak merayakan tahun baruan .
Peringatan tahun baru hijriyah dan masehi dirasakan sangat berbeda nuansa perayaannya, dimulai dari orang-orang islam yang kebanyakan tidak tahu dan tidak pernah mendengar dengan tanggal 1 Muharam / tahun hijriyah, sehingga kurangnya respon untuk merayakan tahun baru islam dengan penuh kebermaknaan dan bernilai positif, bila melihat kenyataan seperti ini bukan hal yang mustahil perayaan tahun baru hijriyah akan terkikis dan dilupakan. Berbeda dengan peringatan tanggal 1januari atau tahun baru masehi dirayakan dengan begitu bombastisn dan dianggap penting sehingga disertai dengan kebiasaan –kebiasaan yang wajib dilakukan oleh umat islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar